Selasa, 30 Juli 2013

seragam sekolah


Seragam Sekolah

Monday, August 13th 2012. | Seragam Sekolah

Seragam Sekolah

Seragam sekolah adalah seragam yang digunakan sebagai identitas siswa-siswi disebuah lembaga pendidikan baik negeri ataupun swasta. Negara yang berada didunia ini  mempunyai ketentuan masing-masing dalam ketentuan seragam sekolah masing-masing bagi siswa dan siswinya, khususnya pada siswa siswi sekolah dasar dan menengah. Di  negara yang kita cintai ini, ketentuan memakai seragam sekolah ditetapkan secara beragam, baik berdasarkan jenjang pendidikan maupun jenisnya.

Ketentuan Seragam Sekolah Seragam sekolah

tersebut berlaku secara nasional termasuk daerah Bandung. Namun demikian, untuk  sekolah-sekolah yang bukan negeri atau sekolah swasta, ada yang menerapkan secara penuh ketentuan seragam sekolah di atas, namun ada pula yang menerapkan ketentuan seragam  khusus sesuai dengan kekhasan dari sekolah yang bersangkutan. Disekolah Isalam, ketentuan seragam sekolah disesuaikan dengan ajaran Islam (misalnya, memakai jilbab  bagi siswi perempuan, atau bercelana panjang pada siswa laki-laki).
Hal ini sesuai dengan penerapan konsep School Based Management, saat ini ada kecenderungan sekolah-sekolah negeri pun mulai menentukan kebijakan seragam sekolah  sesuai dengan kebijakannya masing-masing. Pada hari-hari tertentu mewajibkan siswanya untuk mengenakan seragam sekolah khas sekolah-nya, meski ketentuan “seragam  standar nasional” masih tetap menjadi utama dan tidak ditinggalkan.
Pada sekolah-sekolah tertentu di daerah Bandung khususnya, kewajiban mengenakan seragam sekolah telah menjadi bagian dari tata-tertib sekolah dan dilaksanakan secara  ketat, mulai dari ketentuan bentuk, bahan, atribut yang dikenakannya, bahkan termasuk cara pembeliannya. Penerapan disiplin berseragam yang sangat ketat, kerapkali  “memakan korban” bagi siswa yang melanggarnya, mulai dari teguran lisan yang terjebak dalam kekerasan psikologis sampai dengan tindakan kekerasan hukuman fisik  (corporal punishment).

Seragam sekolah

Sama seperti kejadian di beberapa negara lain, ketentuan mengenakan seragam sekolah ini keberadaannya selalu mengundang pro-kontra. Di satu pihak ada yang setuju dan  di pihak lain tidak sedikit pula yang memandang tidak perlu ada seragam sekolah, tentunya dengan argumentasi masing-masing. Bahkan di mata siswa pun tidak mustahil  timbul pro-kontra.
Untuk pengetahuan kita bersama bahwa menurut Lumsden (2001) menyebutkan beberapa keuntungan penggunaan seragam sekolah, diantaranya: (1) dapat meningkatkan keamanan  sekolah (enhanced school safety); (2) meningkatkan iklim sekolah (improved learning climate), (3) meningkatkan harga diri siswa (higher self-esteem for students), dan  (4) mengurangi rasa stress di keluarga (less stress on the family).
Mereka yang tidak setuju adanya aturan berseragam tentunya memiliki argumentasi tersendiri, biasanya dengan dalih pendidikan sebagai proses pembebasan dan proses  keberagaman (bukan penyeragaman), apalagi dengan kecenderungan memakai seragam sekolah sebagai ritual tahunan “selingan bisnis” oknum tertentu, yang melihatnya sebagai  sebuah peluang ekonomi.
Menarik, apa yang dikembangkan di SMA de Britto Yogyakarta, yang tidak mewajibkan siswanya mengenakan seragam sekolah secara ketat. Kecuali hari Senin dan hari-hari  lain yang ditetapkan oleh sekolah, para siswa diperbolehkan mengenakan pakaian bebas, yaitu baju atau kaos yang berkerah dan celana panjang bukan kolor. Meski tidak  secara ketat menerapkan aturan berseragam, tetapi para siswanya tampaknya dapat menunjukkan prestasi yang membanggakan, baik secara akademik mau pun non akademik.
Hal lain yang mungkin perlu kita pertanyakan, kenapa pada umumnya siswa laki-laki di SMP saat ini masih diwajibkan mengenakan seragam dengan celana pendek. Secara  psikologis, sebetulnya para siswa SMP tidak lagi disebut anak, mereka adalah kelompok siswa yang sedang memasuki remaja awal, dalam dirinya sedang terjadi perubahan  yang signifikan, baik secara fisik mau pun psikis, termasuk di dalamnya ada keinginan mereka untuk menjadi dirinya sendiri dan memperoleh pengakuan untuk tumbuh dan  berkembang menjadi orang dewasa. Kenapa tidak diberikan kesempatan untuk itu? Menurut pengamatan saya di daerah Bandung anak smp sangat cocok memakai celana panjang  karena daerahnya daerahnya cukup dingin dan selain itu untuk menutupi aurat.
Demikian pula dalam pandangan Islam, usia siswa SMP pada dasarnya sudah termasuk masa aqil baligh dan sudah dikenakan kewajiban (atau paling tidak dibelajarkan) untuk  melaksanakan ibadah Shalat. Dengan kewajiban mengenakan celana pendek tentunya akan menjadi hambatan tersendiri untuk menjalankan ibadahnya. Namun hal ini ada yang  berpendapat untuk melaksanakan shalat anak siswa diwajibkan membawa sarung.
Berseragam atau tidak berseragam memang menjadi sebuah pilihan, tetapi yang paling penting dalam proses pendidikan adalah bagaimana siswa dapat dikembangkan secara  optimal segenap potensi yang dimilikinya sehingga mampu menunjukkan prestasinya, baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Bagaimana pendapat Anda tentang ketentuan seragam sekolah?

Last 5 posts in Seragam Sekolah

0 komentar:

Posting Komentar